WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Wilayah Rawan Gempa di Majalengka yang Patut Diwaspadai


Majalengka JMI,
Gempa bumi kerap terjadi di Jawa Barat akhir-akhir ini. Setidaknya dalam sebulan terakhir, musibah gempa telah mengguncang beberapa daerah di Jawa Barat. Salah satunya di Cianjur.

Masyarakat diminta lebih waspada. Untuk itu, masyarakat wajib mengetahui titik-titik wilayah rawan gempa. Di Kabupaten Majalengka, ada puluhan sesar aktif yang harus diwaspadai.

Kabupaten Majalengka memiliki risiko rawan gempa bumi cukup tinggi. Pasalnya, daerah berjuluk 'Kota Angin' itu memiliki dua jenis sesar, yakni sesar besar dan sesar lokal.

Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Majalengka Rezza Permana mengatakan, secara kegempaan Majalengka memiliki dua sumber, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik yang diakibatkan aktivitas Gunung Ciremai.

"Di Majalengka sendiri sebenarnya terdapat sebanyak 20 sesar lebih. Sesar lokal ada sesar Cimeong, sesar Maja, dan sesar-sesar lainnya yang memiliki potensi kegempaan yang cukup lumayan, dan harus kita perhatikan serta kita waspadai," kata Rezza, Rabu (14/12/2022).

"Terus kita juga mempunyai satu sesar besar, yaitu sesar Baribis. Sesar ini memanjang dari Majalengka sampai ke Subang," ujar dia menambahkan.

Diantara dua sesar itu, kata Rezza, yang harus diwaspadai adalah sesar lokal. Sebab, belum ada kajian yang mendalam terkait sesar tersebut. Adapun terkait zona merah gempa bumi sendiri terdapat di wilayah tengah Majalengka.

"Wilayah rawan itu mayoritas di wilayah tengah. Wilayah itu sekitar Bantarujeg, Maja, Banjaran. Itu sangat-sangat potensi akibat kegempaan," ujar Rezza.

Selain zona rawan gempa, Majalengka juga mempunyai zona bahaya dampak gempa. Zona tersebut terdapat di wilayah utara Majalengka.

"Tapi yang harus diwaspadai juga wilayah utara. Wilayah utara memiliki potensi bahaya kerusakan cukup tinggi, karena tingkat kepadatan penduduknya itu cukup tinggi," ucap dia.

"Jadi walaupun gempanya bersumber dari wilayah tengah, akan tetapi wilayah utara seperti Kadipaten, Jatitujuh dan lain-lain memiliki potensi kerusakan infrastruktur yang cukup besar," jelas dia menambahkan.

Kendati Majalengka memiliki potensi gempa cukup berisiko, kata Rezza, membuat pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah ataupun menanggulangi dampak musibah tersebut.

Membuat kajian risiko bencana gempa bumi dan melaksanakan kegiatan simulasi kebencanaan bersama warga adalah salah satu upaya yang tengah mereka gencarkan saat ini.

"Salah satunya pembuatan kajian resiko bencana dari BPBD. Tahun ini alhamdulillah akan selesai. Dan sekarang kami juga hampir setiap hari melaksanakan simulasi atas permintaan masyarakat, institusi ataupun pihak swasta untuk penanggulangan kebencanaan, khususnya gempa dan bencana lainnya," kata dia.

Imbas rentetan musibah gempa bumi kerap terjadi di Jawa Barat, BPBD Majalengka juga telah membuat jalur-jalur evakuasi di setiap titik rawan bencana.

"Untuk beberapa sekolah atau institusi pemerintah dan swasta, sudah kami data dan kami petakan jalur evakuasinya harus ke mana-ke mana, tetapi untuk masyarakat baru sebagian kecil yang sudah melakukan hal tersebut, untuk evakuasinya," ucap dia.


dtk/Zr/JMI/Red.


Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Lapas Kelas llA Subang Gelar Peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan yang Ke 60 'Pemasyarakatan Berdampak'

Subang, JMI -  lembaga pemasyarakatan (Lapas) kelas llA Subang melaksanakan Upacara Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-60 ...