WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Menteri Malaysia Sebut Konflik Rusia-Ukraina Peluang Bagi Sawit

Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk Zuraida Kamaruddin mengatakan konflik Rusia-Ukraina sebenarnya memberi peluang CPO RI dan Negeri Jiran. (AFP/WAHYUDI).

JAKARTA, JMI
 --  Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk Zuraida Kamaruddin mengatakan konflik antara Rusia dan Ukraina sebenarnya memberikan peluang bagi Indonesia dan Malaysia untuk meyakinkan dunia bahwa sawit adalah produk yang berkelanjutan.

Menurutnya, selama ini negara Amerika Serikat dan Negara-negara di Eropa lainnya selalu beranggapan sawit itu tidak baik dan merusak lingkungan.

"Jadi, ini adalah peluang kita mendapatkan kembali dan mendapatkan keyakinan mereka untuk terus menerima hakikat, bahwa pelaku sawit yang terbaik dan sangat sustainable dan cost effective," kata Zuraida di konferensi pers Ministerial Meeting of Council of Palm Oil Prouducing Countries (CPOPC) ke 10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (19/7) sore.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko) Airlangga Hartarto menyampaikan konflik dunia, termasuk yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina memang berdampak pada pasokan minyak goreng dari biji matahari.

Berdasarkan data yang ia terima, akibat konflik itu, shortage atau kekurangan pasokan minyak goreng tersebut mendekati 5 juta ton.  Karena kurang pasokan itulah, kelapa sawit menjadi alternatif penggantinya di dunia.

"Dan tentunya, ini harus dimanfaatkan oleh CPOPC. Untuk melakukan promosi di saat yang tepat dan saat sekarang yang tepat. Di mana dunia mengalami lebih dari 35 negara itu akan ada krisis pangan termasuk ketersediaan dari vegetable oil," jelasnya.

Menurut Airlangga momentum ini harus dimanfaatkan secara maksimal bagi industri sawit baik di Malaysia maupun Indonesia. Apalagi, perang dua negara tersebut juga berdampak pada pasokan bahan bakar fosil dan harganya.

"Sehingga, kalau biasanya perbedaan palm oil dan gas oil, itu palm oil harganya lebih tinggi nah sekarang ada anomali harganya lebih rendah. Sehingga, ini adalah momentum untuk mengurangi ketergantungan terhadap fosil fuel dengan meningkatkan penggunaan biofuel," ujarnya.

"Oleh karena itu, tadi dalam meeting CPOPC Indonesia dan Malaysia pun bersepakat mendorong, peningkatan penggunaan biofuel tentu dengan studi dan persiapan yang dilakukan masing-masing negara," ujarnya. 

 

Sumber : CNN Indonesia

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Kapolres Subang Cek Stadion Persikas Jadi Tuan Rumah Perhelatan Sepakbola Liga 3 Nasional Grup D

SUBANG, JMI - Persikas Subang jadi tuan rumah perhelatan Liga 3 Nasional Grup D yang akan digelar mulai tanggal 29 April hingga...