gambaran partikel virus yang di namakan virus zombie yang telah hidup kembali setelah puluhan ribu sampai ratusan ribu lalu/net
JAKARTA, JMI – Para peneliti didunia seperti Rusia, Prancis, German menemukan virus zombie di permafrost atau lapisan beku di Siberia, Rusia. Melalui studi di BioRxiv peneliti telah menghidupkan dan mengkelompokan 13 patogen yang usianya lebih dari 48.500 tahun yang di beri nama virus zombie.
Banyak ekspektasi dari masyarakat tentang virus tersebut,
yang mengatakan bahwa jika seseorang terinfeksi virus tersebut efek samping
yang akan di alaminya seperti halnya yang ada di film-film yaitu merubah
manusia menjadi zombie atau mayat hidup, padahal faktanya sangatlah berbeda.
Virus zombie adalah istilah virus bisa hidup dalam bekuan es
selama ribuan tahun bahkan bisa sampai ratusan ribu tahun.
Penamaan pathogen virus, bakteri maupun jamur memiliki
standart nama secara international seperti hal nya SARS-Cov-2 penyebab pandmei
covid-19.
Virus zombie ini memang benar ada di dunia nyata, karena
istilah yang diketahui oleh banyak masyarakat ini terlalu menyeramkan sehingga
masyarakat berasumsi virus tersebut mempunyai efek dan gejala sama yang seperti
di film-film, padahal kenyataanya pathogen dalam virus tersebut tidak
semenyeramkan penamaanya.
Yang membuat khawatir seharusnya bukan karena namanya,
tetapi karena efek dan gejalanya yang bisa hidup kembali usai lama mati.
Yang membuat khawatir dari virus tersebut bukan hanya
sekedar virusnya, tetapi bisa saja bakteri atau jamur yang hidup di era puluhan
ribu sampai ratusan tahun lalu yang dikatakan bisa hidup kembali (dormant) dan
dapat menginfeksi manusia.
Virus tersebut menyebabkan penularan meski tidak terlalu
cepat namun jika virus tersebut mematikan dan menular berdampak buruk bagi
manusia yang terinveksinya.
FAR/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar