Jakarta JMI, Menjajal kerja paruh waktu sembari kuliah bukan hal yang mudah. Mahasiswa harus pintar-pintar membagi waktu antara belajar dan bekerja. Seperti yang dilakukan Syifa Nur Aini
Syifa, sapaan akrabnya, adalah mahasiswi lulusan Universitas Bakrie jurusan Teknik Informatika. Ia bergabung sebagai driver ojek online Gojek sambil berkuliah aktif dan mengikuti kelas Bangkit besutan Google.
Perempuan asal Bekasi itu adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Syifa bertutur, alasannya bekerja sambil berkuliah adalah keadaan ekonomi.
"Pekerjaan ini saya jalanin karena keadaan ekonomi keluarga saya yang kurang baik saat itu tetapi saya memaksakan diri saya untuk tetap berkuliah dan membantu keluarga juga," tutur Syifa kepada detikEdu, Jumat (26/8/2022).
Jadwalnya yang padat mendesak Syifa untuk disiplin mengatur waktu. Selepas bangun, Syifa akan memulai hari dengan menjadi ojek online. Kemudian, ia melanjutkan perkuliahan di kampus.
"Istirahat saya hanya malam hari kadang jam 1 saya sampai rumah setelah bekerja dan berangkat lagi pukul 5 pagi," cerita Syifa.
Tak berhenti sampai di situ, hari-hari Syifa juga dipenuhi dengan pembelajaran dari kelas Bangkit.
Tekuni IT dengan Bangkit
Tertarik menekuni bidang IT mengantarkan Syifa mendaftar ke dalam program Bangkit. Bangkit adalah program pengembangan kompetensi mahasiswa untuk berkarier di bidang teknologi.
Program ini awalnya dibesut oleh Google. Seiring berjalannya waktu, Bangkit sudah bisa diikuti dalam program Kampus Merdeka. Para mahasiswa akan dibimbing oleh para praktisi dari Google, Gojek, Tokopedia, hingga Traveloka.
Dalam program bangkit, mahasiswa bisa memilih fokus pada Mobile Development, Cloud Computing, atau Machine LeArning. Syifa sendiri memilih Machine Learning berdasarkan hasil tes yang ia dapatkan.
"Saat pembelajaran machine learning saya mempelajari Bahasa pemrograman python, mempelajari matematika, mempelajari data dan deployment, mempelajari structure machine learning dan deep learning AI yang didukung Bangkit melalui pembelajaran cousera," papar perempuan 25 tahun itu.
Program Bangkit Membantu Syifa Menjadi IT Manager
Setiap peserta Bangkit akan diminta untuk membuat capstone project untuk membuat perangkat identifikasi tingkat kematangan buah dan mendapatkan sertifikasi TensorFlow Developer. Setelah lulus dari Bangkit tahun 2021 lalu, kini Syifa berprofesi sebagai IT Manager di Trapo Indonesia, perusahaan aksesori mobil yang sayap usahanya sampai Asia Tenggara.
Syifa bertutur, banyak hasil pembelajaran selama satu semester dari Bangkit yang mendukung karir Syifa saat ini.
"Mulai dari soft skill seperti beradaptasi, komunikasi profesional, kepemimpinan, terutama mengatur waktu karena para peserta dituntut untuk terus mencoba sebelum mengatakan 'Saya tidak bisa melakukannya'," jelasnya.
Menjadi IT Manager di usia belia tidak menghentingkan Syifa untuk bermimpi. Syifa bercita-cita menjadi profesional IT di Google.
"Kedepannya saya dapat memberikan kontribusi atau manfaat kepada orang banyak dengan kemampuan dan semangat yang saya miliki. Tidak lupa untuk membawa keluarga saya tumbuh lebih baik Bersama saya kedepannya," ujarnya.
Pesan Syifa untuk Mahasiswa yang Bekerja sambil Kuliah
Syifa juga memberikan pesan kepada mahasiswa yang harus bekerja sambil berkuliah seperti dirinya. Ia yakin, proses perjuangan itu akan bermakna bagi pertumbuhan seseorang.
Ia juga mengingatkan para mahasiswa untuk tidak menyerah dalam pendidikan. Sebab, pendidikan dapat membawa perubahan bagi masa depan.
"Terakhir, kalian yang sedang berjuang harus yakin dengan segala proses yang dilalui, karena setiap proses pasti memiliki pembelajaran secara tersirat dan mampu membawa diri kita untuk mencapai tujuan walaupun kadang banyak kegagalan yang harus dirasakan," tutup Syifa.
dtk/JMI/Red.
0 komentar :
Posting Komentar